Rabu, 05 November 2014

KALAWEIT



Kalaweit didirikan pada tahun 1999 untuk membantu dan menyelamatkan owa-owa di Indonesia. Tujuannya adalah untuk mengembalikan owa ke alam bebas setelah pekerjaan rehabilitasi diperlukan. Hal ini dilakukan melalui pendekatan yang komprehensif, dengan perlindungan lingkungan dari owa (penciptaan suaka margasatwa, perjuangan melawan deforestasi) dan integrasi populasi lokal di semua tingkat proyek. Kalaweit mengelola dua pusat (Kalimantan dan Sumatra), saat ini merehabilitasi 300 Gibbons dan Siamangs, dan mempekerjakan 50 orang, dokter hewan dan karyawan. 
>>>Owa-owa atau Kelempiau (Hylobates muelleri), adalah primata dari keluarga Ungko.  Tidak seperti keluarga ungka lainnya, Owa-owa tidak menunjukan dimorfisme dalam warna bulunya. Owa-owa memiliki bulu berwarna abu-abu atau coklat dengan bulu berwarna terang berbentuk cincin di bagian muka. Pada bagian kepala juga terdapat bulu berwarna gelap seperti topi. Owa-owa memiliki berat rata-rata 5,7 kg, sehingga merupakan ungka terkecil dalam keluarga ungka.  Owa-owa adalah hewan endemik pulau Kalimantan dengan habitat di bagian utara dan timur Kalimantan. Di bagian barat daya pulau hidup Owa Ungko; dengan penyebaran yang tidak sama. Owa-owa adalah hewan yang beraktivitas pada siang hari dengan habitat pada hutan hujan. Karakteristik Owa-owa adalah memiliki lengan yang panjang untuk berayun dari pohon ke pohon. Owa-owa hidup dengan pasangan monogami dan melindungi keluarga dari serangan dengan suara keras dan panjang. Makanan dari Owa-owa adalah buah. Belum diketahui secara pasti bagaimana Owa-owa bereproduksi, tapi diperkirakan sama dengan spesies Ungko lainnya.<<<
 Pendiri yayasan Kalaweit adalah Aurélien Brulé,  dia adalah seorang Warga Negara Perancis. Dia selalu dipanggil Chanee (baca : tsani). Tugasnya penuh resiko, tapi ia menjalankan pekerjaannya tersebut karena kecintaanya dan obsesinya yang luar bisa pada hewan primata langka asal Kalimantan, Owa. Chanee adalah seorang penyelamat satwa liar di Palangkaraya, Kalimantan. Ia juga mendirikan Yayasan Kalaweit Gibbon dan Program Konservasi Siamang sebagai primata langka, dan juga mendirikan Radio Kalaweit pada tahun 2003 di Palangkaraya dengan jumlah pendengar sebesar 1500 pendengar (radio terbesar kedua di Palangkaraya). Di usia muda, saat Chanee berusia 19 tahun ia telah melakukan observasi selama lima tahun terhadap primata yang ada di kebun binantang di Perancis, kemudian menuliskannya menjadi sebuah buku. Hal ini menarik perhatian publik di Perancis, hingga seorang artis komedian Perancis, Muriel Robbin, bersedia mendanainya untuk membuat sebuah program konservasi pada hewan primata ini. Tahun 1998, Chanee menuju Pulau Kalimantan yang dianggap sebagai habitat asli Owa, meski tanpa bekal pengetahuan budaya dan bahasa. Setahun kemudian, pada tahun 1999 Chanee mendirikan Kalaweit Gibbon Project dan Program Konservasi Siamang. Akhirnya pada 2004, program yang ia jalankan menerima pengakuan dari Departemen Kehutanan Republik Indonesia.
Owa di yayasan ini didominasi oleh jenis Hylobates Albibarbis dan Hylobates Mueleri, keduanya adalah Owa endemik Kalimantan. Kebanyakan para Owa ini dipelihara oleh penduduk lokal, tanpa menyadari dampak lanjutannya yang bisa berakibat tragis. Owa bisa kehilangan naluri, kesulitan mencari pasangan hidup. Padahal, pasangan hidup penting bagi Owa untuk berkoloni menentukan daerah kekuasaan untuk hidup dan bergenerasi. Bagi seorang pionir berwarganegara Perancis, Chanee, yang mendirikan yayasan ini, tantangan tidak berhenti hanya sampai menyiapkan Owa ke alam liar tapi juga sebisa mungkin menghentikan pembabatan hutan, tempat hidup para Owa.

3 komentar:

  1. terimakasih Aurélien Brulé, telah berusaha keras menyelamatkan hutan dan satwa indonesia..

    BalasHapus
  2. Bagaimana cara mengembalikan kalau ada orang yang ingin mengembalikan owa. Soalnya sekarang banyak orang yang menyalahgunakan. Katanya nanti mengembalikan tapi malahan dia yang memelihara.

    BalasHapus
  3. adakah blog lainnya dari org.kalaweit saya sangata suka membaca blog ini sangat menginpiratif dan memberikan saya informasi tentang kalawei
    jika ada blog lalinnya mungkin akan saya bantu untuk men share blog kalaweit ini,sekian teimakasih:)

    BalasHapus